[PEMBERITAHUAN] Hati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan Anchanto!

Table of Content

e-Warehouse Management System: Definisi dan Pentingnya untuk Bisnis

e-Warehouse Management System: Definisi dan Pentingnya untuk Bisnis

Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan e-commerce telah meningkat tajam yang menyebabkan penyempitan supply chain untuk banyak industri. Meski ini adalah kabar baik, mengurangi penyempitan dalam pasokan dan memenuhi permintaan juga merupakan kebutuhan penting saat ini.

Namun, apakah penyedia pergudangan dan logistik sudah siap untuk hal ini? Dapatkah mereka memenuhi permintaan ritel online yang terus meningkat?

Riset dari Forrester memprediksi bahwa pada tahun 2025, ritel online akan mencapai 35% dari seluruh ritel. Berdasarkan prediksi ini, setidaknya 6 juta meter persegi ruang gudang tambahan akan dibutuhkan untuk ritel online saja.

Selain memenuhi permintaan penyimpanan yang lebih besar, gudang juga diminta untuk menangani lebih banyak kompleksitas dalam fulfillment B2C (business-to-customer). Hal ini akan menyebabkan biaya operasional lebih tinggi dan ruang kesalahan yang lebih besar karena memerlukan:

  • Mengelola lokasi bin, rak, dan palet setiap SKU.
  • Melakukan audit gudang dan inventory (inventaris) secara berkala.
  • Mencatat tingkat stok.
  • Menjalankan laporan inventory khusus kategori.
  • Memantau ketersediaan stok dan perputaran persediaan.
  • Menyusun ulang produk tepat waktu untuk mencegah kehabisan stok, dan banyak lagi

Meskipun tugas ini cenderung berulang, fulfillment (Pemenuhan) masih menjadi tulang punggung e-commerce. Gudang dan perusahaan 3PL (Logistik Pihak Ketiga) yang dapat menemukan cara yang efisien dan hemat biaya untuk melakukan fulfillment dan semua kegiatannya akan mendominasi industri e-commerce. 

Mereka akan berkontribusi pada kepuasan konsumen dan mendapat margin keuntungan yang lebih tinggi untuk klien dan internal. Guna memastikan fulfillment yang optimal, operator gudang harus merestrukturisasi fasilitas dan alur kerja. Menggunakan Warehouse Management System elektronik (e-WMS) adalah cara terbaik untuk mencapainya. 

Sistem ini menyediakan infrastruktur teknologi untuk menghemat waktu, mengurangi biaya, mencapai akurasi, mengoptimalkan staf, dan memaksimalkan penggunaan ruang penyimpanan yang tersedia.

Apa itu Warehouse Management System Elektronik?

Sistem Manajemen Gudang Elektronik atau Warehouse Management System (WMS) adalah perangkat lunak berbasis cloud yang memungkinkan produsen, retailer, gudang, dan 3PL mengoptimalkan manajemen stok dan proses fulfillment

Sistem ini memungkinkan barang dipindahkan melalui gudang dengan cepat dan hemat biaya. Ini juga memberikan visibilitas inventory di gudang atau dalam perjalanan.

Ketika brand dan retailer terlibat dalam aktivitas operasional untuk meningkatkan skala bisnis, mereka akan mencari mitra pergudangan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selain penyimpanan, mereka juga berharap mitra menawarkan fungsi pemrosesan yang efisien untuk mengurangi latensi, biaya pemrosesan, dan kesalahan dalam fulfillment.

WMS dapat mengakomodasi semua kebutuhan tersebut sekaligus menawarkan perakitan akhir, perbaikan atau pengemasan ulang, penambahan gambar dan kode (atau materi promosi seperti kartu diskon, selebaran, dan lainnya) ke dalam paket.

Sebagai sistem yang kohesif, teknologi Warehouse Management System telah memberikan dampak positif pada pergudangan dan logistik. Survei menunjukkan bahwa sebanyak 83% responden di AS mengatakan mereka bergantung pada WMS. Pada skala global, ukuran pasar WMS pada tahun 2020 bernilai $2,64 miliar. Pasar yang sama diperkirakan akan tumbuh pada CAGR (tingkat pertumbuhan tahunan gabungan) sebesar 15,3% pada tahun 2028.

Bagaimana Sistem Manajemen e-Warehouse Menangani Operasional B2C?

Sistem Manajemen Gudang Elektronik (WMS) hadir dengan berbagai keunggulan yang membantu gudang melayani klien dengan lebih baik. Sistem ini mampu mengatasi berbagai tantangan inventory yang umum dan kompleks, serta menciptakan lingkungan gudang yang transparan dan terpercaya bagi brand, supplier, dan retailer

Berikut beberapa area spesifik yang membuktikan fungsi Warehouse management System dalam pengelolaan kebutuhan B2C:

A. Logistik gudang lebih optimal

Banyak gudang kesulitan merencanakan ruang penyimpanan yang menyebabkan adanya area tak terpakai serta proses pengiriman dan penyiapan pesanan yang lebih lama. Masalah ini dapat mengurangi pendapatan dan perlahan menghambat bisnis.

Warehouse Management System dapat membantu mengatur alur kerja dan menyediakan logika pemilihan barang, memastikan gudang sepenuhnya dioptimalkan untuk menyimpan dan memenuhi pesanan. Sistem ini menggunakan heat maps sehingga dapat menentukan lokasi terbaik untuk barang tertentu berdasarkan pergerakan staf gudang.

B. Integrasi cepat dengan mitra dan platform

WMS dapat terintegrasi dengan berbagai marketplace sehingga pesanan yang dilakukan langsung masuk ke gudang, lengkap dengan detail klien, spesifikasi pembelian, dan detail pengiriman.

Selain itu, sistem ini juga menawarkan integrasi dengan perusahaan jasa pengiriman, baik mitra privat maupun mitra marketplace. Pun, WMS dapat terintegrasi dengan ERP (Enterprise Resource Planning), alat akuntansi, webstore, dan sistem lainnya.

Integrasi manual biasanya memakan waktu 3-4 bulan untuk dilakukan oleh pihak gudang. Prosesnya memerlukan dokumentasi, persiapan, dan pengujian guna memastikan integrasi berjalan lancar. Namun, WMS menawarkan integrasi siap pakai dengan berbagai platform, ERP, mitra, dan banyak lagi.

C. Informasi laporan dan estimasi real time

WMS dapat mengumpulkan informasi terkait penyimpanan dan fulfillment order untuk dianalisis oleh manajer gudang. Informasi ini termasuk jumlah stok, kecepatan pergerakan barang, waktu pengiriman produk, dan biaya yang dikeluarkan.

Dari data tersebut, pengelola gudang dapat menentukan berapa banyak inventory yang dibutuhkan dari klien selama musim tertentu. Mereka juga dapat menilai apakah perlu penataan ulang gudang untuk mengurangi waktu fulfillment order.

Selain itu, klien gudang dapat mengakses informasi seperti tingkat fulfillment order, level inventory, efisiensi pemilihan, packing, dan pengiriman barang mereka melalui akun pribadi dengan WMS gudang.

D. Sistem pergudangan digital

Di banyak gudang, proses kerja masih dilakukan secara manual yang membutuhkan banyak dokumen. Sayangnya, proses ini rentan kesalahan baca, pencatatan, bahkan hilang. Penggunaan WMS mendukung digitalisasi operasi gudang, seperti penerimaan dan pengeluaran barang, pengelolaan ID stok, penghitungan produk, dan pelabelan.

Selain itu, sistem ini juga memungkinkan pemilihan barang, pengepakan, transfer, pembaruan, pengisian ulang stok, pemrosesan pesanan, fulfillment, penagihan, dan banyak lagi. Sistem ini mengotomatiskan proses tersebut, mengurangi penggunaan kertas, meminimalisir kesalahan, dan mempermudah penanganan serta fulfillment inventory.

E. Optimalisasi sumber daya

WMS dapat memprogram perangkat genggam (scanner) yang digunakan staf gudang untuk memandu mereka saat memilih produk untuk pengiriman. Perangkat ini diprogram dengan rincian stok dan algoritma pemilihan barang sehingga staf dapat menemukan produk yang diinginkan lebih cepat dan efisien.

Selain itu, WMS juga menggunakan heat maps untuk melacak pergerakan inventory. Hal ini memungkinkan manajer untuk mengamati jalur yang diambil staf ketika mengambil barang dan mengevaluasi efisiensinya. Dengan demikian, pengaturan inventory dapat diubah guna pergerakan lebih cepat dan akses lebih mudah berdasarkan pesanan yang diterima.

F. Visibilitas global

Warehouse Management System menawarkan pelacakan inventory secara menyeluruh, termasuk barang yang dikembalikan. Dengan begitu, penyedia logistik pihak ketiga (3PL) dapat mengetahui lokasi produk dan status stok saat ini.

Sistem WMS melacak barang retur dengan mencatat penerimaan produk. Selanjutnya, produk akan melalui cek kualitas (QC) untuk identifikasi kerusakan atau penggunaan. Jika masih bagus, maka produk akan ditambahkan kembali ke inventory pusat untuk dijual kembali. 

Namun, jika rusak, produk akan dikategorikan berbeda dan disingkirkan bersama barang lain yang perlu dikembalikan ke pemasok. WMS bahkan dapat memperbarui marketplace dan webstore melalui OMS (Order Management System) tentang progres pesanan dan pengembalian, yang diinformasikan kepada konsumen akhir.

Fitur Penting dalam Warehouse Management System

Guna memastikan 3PL memperoleh Warehouse Management System yang ideal untuk barang yang ditangani, mereka perlu memperhatikan fitur yang ditawarkan sistem ini. Sistem WMS terbaik hadir dengan fitur-fitur berikut:

e-Warehouse-Management-System-features

A. Pendaftaran multi-seller:

WMS harus bisa mendaftarkan banyak penjual, peritel, dan brand (multi-seller). Saat ada klien baru, WMS harus bisa terintegrasi dengan saluran penjualan, membuat faktur, alur kerja, dan mengalokasikan ruang penyimpanan (sesuai kebutuhan seperti kontrol suhu). Proses pendaftaran ini harus cepat dan mudah agar produk bisa segera dipasarkan.

Tak hanya itu, WMS juga harus bisa menerima pemberitahuan otomatis saat ada pesanan dan mengarahkan staf gudang ke produk yang tepat. Ini akan meningkatkan efisiensi fulfillment semua pesanan yang masuk ke gudang.

B. Integrasi e-commerce dan last mile kurir:

Periksa integrasi back-office yang ditawarkan WMS, pastikan mencakup entri pesanan, integrasi OMS atau saluran penjualan, kontrol inventory, dan modul purchase order. WMS yang menawarkan ini memungkinkan pemrosesan pesanan yang cepat dan optimal.

Integrasi dengan layanan pengiriman juga penting untuk mendukung pengiriman gudang hingga last-mile (pengiriman ke pelanggan). Beberapa gudang memiliki kendaraan sendiri tapi mungkin tidak mencakup pengiriman B2C ke seluruh wilayah, provinsi, atau nasional. Akibatnya, mereka mungkin butuh pihak ketiga untuk last-mile delivery.

Melacak kurir last-mile eksternal bisa jadi tantangan. Namun, integrasi WMS dengan sistem memberikan visibilitas yang lebih baik. Integrasi ini juga bisa saling menguntungkan dengan memberi tahu kurir jadwal pengambilan atau pengantaran barang.

WMS juga harus bisa terintegrasi dengan software lain untuk mempermudah operasional dan administrasi gudang, contohnya ERP, POS, sistem akuntansi, dan lainnya.

C. Pelacakan inventory real-time:
Pelacakan inventory real-time memungkinkan pengelolaan stok yang mudah. Sistem akan memberi tahu konsumen saat pesanan dikirim dan lokasinya saat dalam perjalanan. Mitra gudang juga akan diperbarui dengan informasi ini.

D. Mobile-friendly:
WMS yang mobile-friendly menawarkan kemudahan dan mobilitas bagi staf gudang seperti bagian pemilihan, packing, dan bagian lain saat bekerja. Petugas gudang menggunakan perangkat genggam (PDA atau perangkat pengumpulan data produksi) yang dapat diprogram oleh beberapa sistem WMS melalui aplikasi. Ini membantu WMS mengenali dan menghitung inventory yang diterima, mencatat detailnya, melacak produk, dan memproses pesanan.

E. Operasional otomatis:
Fitur ini dapat dicapai melalui sistem manajemen robotik yang terintegrasi dengan WMS. Sistem ini memungkinkan pemindaian barcode, di mana WMS membaca barcode dan mencatat produk berdasarkan fungsi yang diperlukan serta memberikan petunjuk. Fitur ini juga mendukung pengecekan kualitas dan penghitungan produk.

F. Manajemen inventory:
Warehouse Management System elektronik yang canggih dapat menentukan kapan stok menipis, produk mana yang mendekati masa kedaluwarsa, hingga lokasi penyimpanan produk. Melalui informasi, peringatan, dan akurasi ini, operator gudang dengan perangkat seluler dapat menjaga efisiensi level stok, mempercepat pengiriman, dan mengurangi kesalahan pengiriman.

G. Manajemen kloter (batch) dan tanggal kedaluwarsa:

Brand terkadang menarik kembali batch atau kloter produk tertentu karena tidak sesuai, keluhan kualitas, atau adanya masalah dengan produk dari batch tertentu. Dalam situasi ini, gudang perlu mengidentifikasi batch produk untuk dikembalikan ke pemasok.

Tak hanya itu, WMS juga harus memiliki kemampuan untuk mencatat tanggal kedaluwarsa guna memberi tahu operator dan staf gudang mengenai produk yang mendekati masa kedaluwarsa sehingga dapat dijual terlebih dahulu atau dihapus dari inventory.

Similarly, WMS systems must have the ability to record best before dates to alert warehouse operators and staff about the products nearing their expiration so they can be sold first or removed from the usable inventory.

H. Dashboard dan analitik yang mendalam:
Analisis dan fitur dashboard WMS yang mendalam sangat penting untuk menjalankan bisnis yang ketat. Semua nomor dan detail data yang tersedia di satu tempat akan memudahkan gudang berbagi informasi dengan klien dan menentukan apakah operasi bisnis berjalan dengan baik. Kontrol dashboard yang luas juga mendukung pengelolaan, fleksibilitas, dan akurasi yang lebih baik dalam fulfillment order.

I. Kustomisasi:
Tidak ada bisnis yang identik, termasuk dalam bidang logistik dan pergudangan. Oleh karena itu, kustomisasi merupakan fitur penting bagi WMS. Misalnya, jika laporan data dari sistem membutuhkan kolom tambahan untuk analitik yang lebih mendalam, WMS harus menawarkan fleksibilitas ini. Demikian pula, sistem harus memungkinkan pembuatan alur proses, branding, dan hal lain yang sesuai kebutuhan bisnis.

J. Kitting dan bundling:

Selain penyimpanan, pengambilan, dan pengemasan inventory yang efisien, WMS juga harus memungkinkan 3PL menawarkan layanan bernilai tambah lainnya, seperti sentralisasi inventory tingkat lanjut.

Misalnya, sebuah brand kosmetik yang merupakan klien 3PL sedang mengadakan promosi sampo. Brand ingin menawarkan gratis conditioner untuk setiap pembelian sampo (membuat paket promosi sampo dan conditioner). 

Alih-alih membuat inventory terpisah untuk paket ini, WMS harus mengarahkan staf pengambilan untuk mengambil kedua produk dari stok saat ada pesanan untuk promosi.

K. Personalisasi:

3PL mungkin ingin menawarkan layanan personalisasi atas nama klien. Misalnya, jika konsumen akhir memesan produk sebagai hadiah, mereka mungkin ingin menuliskan pesan pribadi. 

Operator gudang dapat mencetak pesan ini dan menambahkan pada produk sebelum dikemas. Namun, karena ini adalah layanan tambahan, bagian billing WMS harus dapat memasukkan biaya ini ke pihak terkait. Dengan demikian, sistem juga harus mendukung penagihan layanan bernilai tambah lainnya yang ditawarkan 3PL.

Manfaat Warehouse Management System Elektronik

Selain memahami fungsi Sistem Manajemen Gudang, Anda juga perlu tahu bagaimana sistem dapat diterapkan dalam berbagai situasi. Berikut beberapa manfaat Warehouse Management System elektronik yang bisa didapatkan:

A. Pemanfaatan ruang gudang yang optimal

Warehouse Management System elektronik menganalisa ruang yang tersedia di gudang berdasarkan karakteristik produk dan aktivitas yang dilakukan. Sistem ini memastikan area penyimpanan digunakan secara efisien untuk memaksimalkan kapasitas barang sekaligus  memastikan aktivitas gudang berjalan lancar. 

Hal ini dapat membantu mengurangi pemborosan ruang dan kekeliruan, serta menyingkat waktu henti dan biaya tenaga kerja akibat perpindahan barang yang tidak perlu.

B. Pengelolaan rotasi
inventory

Manajemen penyimpanan dan persediaan yang optimal juga dapat memastikan penerapan praktik rotasi yang tepat. Misalnya, FIFO (First-In First-Out – yang pertama masuk didahulukan keluar), LIFO (Last-In First-Out – yang terakhir masuk didahulukan keluar), atau FEFO (First-Expired First-Out – barang yang mendekati kedaluwarsa dikeluarkan terlebih dahulu) 

Cara ini dapat mengurangi sekaligus mencegah terjadinya penumpukan stok yang sudah kedaluwarsa atau tidak lagi sesuai dengan standar kualitas perusahaan.

C. Tidak ada investasi baru pada aset fisik

Penggunaan Warehouse Management System elektronik tidak memerlukan investasi pada aset fisik yang besar. Sebagian besar teknologi e-WMS berbasis cloud dan mudah dikelola dari mana saja. Oleh karena merupakan aset digital, maka sistem ini terjangkau dan mudah digunakan dengan bantuan teknis sesuai kebutuhan.

D. Mudah melayani bisnis baru

Pemasangan e-WMS hanya membutuhkan waktu beberapa jam, bahkan mungkin menit. Dengan teknologi yang bekerja cepat, perusahaan logistik pihak ketiga (3PL) dapat langsung melayani bisnis baru, asalkan memiliki ruang dan kapasitas yang cukup. Sistem e-WMS mendukung semua jenis persediaan fisik dan dapat diperbarui dengan data produk dengan cepat untuk pengelolaan stok yang efektif.

E. Akurasi persediaan yang lebih baik dan logistik yang lebih simpel

Proses picking (pengambilan barang), packing (pengemasan), dan pengiriman pesanan tidak hanya menjadi lebih cepat. Sistem ini juga dapat meminimalkan kesalahan dan retur barang. 

Warehouse Management System ini menghasilkan barcode untuk produk yang berisi spesifikasi dan lokasi. Ketika dipindai, operator gudang dapat menemukan produk yang dipesan secara tepat dan mempersiapkannya untuk pengiriman dalam waktu singkat.

Sistem bahkan menghasilkan label pengiriman dengan detail yang akurat sehingga produk terkirim ke alamat yang tepat. Integrasi pengiriman untuk jarak jauh memungkinkan mitra pengiriman dapat dilacak.

F. Akses data dan insight

Guna memperbarui, melacak, dan menganalisis performa inventory, pengumpulan data sangat penting. Sistem ini menyimpan catatan semua informasi terkait inventory, mulai dari barang masuk hingga tiba di tangan konsumen. Sistem ini juga mencatat informasi retur produk dan detail pengiriman untuk terus memberi pemberitahuan ke konsumen dan penjual.

G. Operasi yang lebih sederhana

Sistem manajemen gudang dapat terintegrasi dengan hampir semua platform e-commerce, perusahaan pengiriman jarak pendek (last-mile carrier), atau sistem pihak ketiga seperti ERP. Sistem ini memberi operator kemudahan akses ke berbagai fungsi hanya melalui satu dashboard. Ini menyederhanakan aktivitas bisnis sehari-hari dan memastikan kontrol yang lebih baik.

H. Visibilitas yang lebih baik

Sistem manajemen gudang elektronik mempunyai kemampuan melacak setiap inventory yang masuk dan keluar dari gudang. Setiap item diberi label dengan spesifikasi dan lokasinya. Proses yang sama juga diterapkan saat produk rusak, kedaluwarsa, atau dikembalikan.

Ketika staf gudang menyimpan, mengambil, dan mengemas produk, detail dan waktu aktivitas juga dicatat oleh sistem. Karena tindakan mereka dipantau bersama dengan pergerakan inventory, maka pengendalian terhadap kehilangan barang dan peningkatan efisiensi menjadi lebih mudah.

I. Pengelolaan SLA yang mudah

Brand yang berjualan online perlu memenuhi SLA (Service Level Agreement) tertentu saat menggunakan marketplace. Guna menjamin bahwa persyaratan ini terpenuhi terkait fulfillment dan pengiriman, SLA dialihkan ke operator gudang atau pihak ketiga logistik (3PL). 

Ini termasuk konfirmasi pesanan dalam jangka waktu tertentu, memproses dalam durasi yang ditetapkan, dan mempersiapkannya untuk marketplace atau perusahaan pengiriman pihak ketiga. Beberapa sistem WMS menawarkan alur kerja SLA khusus untuk memastikan pesanan diproses dan dipenuhi sesuai harapan.

Cara Memilih Warehouse Management System Elektronik

Ada banyak pilihan Warehouse Management System yang tersedia saat ini, masing-masing menawarkan berbagai fitur dan keuntungan. Namun, memilih solusi yang tepat sangatlah penting untuk meningkatkan fulfillment pesanan dan pengelolaan inventory. Berikut beberapa langkah yang dapat diikuti untuk menemukan sistem manajemen gudang yang ideal:

Langkah-langkah memilih warehouse management system yang terbaikA. Evaluasi sistem dan integrasi saat ini

Pertama, evaluasi sistem yang digunakan saat ini. Identifikasi kekurangannya dengan membandingkan fitur yang ada dengan kebutuhan, lalu catat keterbatasan tersebut. Selain itu, tentukan platform penjualan, ERP, dan jasa pengiriman jarak pendek yang ingin Anda integrasikan dengan sistem yang baru.

B. Pertimbangkan kebutuhan operasional

Setiap gudang memiliki kebutuhan yang berbeda dalam mengelola inventory. Beberapa gudang mungkin memerlukan integrasi marketplace dengan sistem manajemen gudang untuk mempercepat pemrosesan dan fulfillment pesanan. Sementara itu, gudang lain bisa jadi hanya membutuhkan sistem pengelolaan gudang  untuk mengelola operasi dasar.

Ada juga gudang yang membutuhkan sistem canggih untuk melacak pergerakan barang secara real-time tanpa penundaan. Mereka mungkin membutuhkan sistem gudang yang mendukung perangkat RFID (Radio Frequency Identification) dan integrasi dengan sistem atau jasa pengiriman lainnya. Kebutuhan ini bisa sangat beragam.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami kebutuhan tim terlebih dahulu. Dengan pemahaman tersebut, Anda dapat mencari sistem gudang yang ideal untuk bisnis.

C. Cari dan evaluasi vendor

Pelajari pilihan Warehouse Management System yang ada di pasar dengan berkomunikasi kepada vendor (penjual) yang berbeda. Vendor biasanya menawarkan demo produk untuk menunjukkan fitur, kemampuan, dan cara kerja sistem mereka. 

Ikuti demo tersebut untuk melihat mana yang lebih mudah dioperasikan dan memenuhi kebutuhan tim. Ini juga menjadi kesempatan bagus untuk memeriksa integrasi siap pakai yang tersedia dengan berbagai marketplace di berbagai negara, perusahaan kurir, ERP, dan perangkat lunak lainnya.

Ingin coba WMS modular fleksibel yang sesuai dengan operasional pergudangan Anda dan fulfillment untuk B2B dan B2C?
Daftar ke sesi demo kami.

D. Tentukan pilihan

Sistem manajemen gudang dapat membantu meraih kesuksesan dan pertumbuhan bisnis dengan mengatasi berbagai tantangan inventory dan logistik. Oleh karena itu, memilih sistem yang tepat sangatlah penting.

Jika gudang atau perusahaan logistik pihak ketiga (3PL) memilih sistem berdasarkan kebutuhan bisnis dan target pertumbuhan, maka mereka akan bisa menemukan WMS yang ideal. Intinya, pilihlah sostem yang sesuai dengan skala dan kebutuhan bisnis untuk memaksimalkan manfaat yang ditawarkan.

7. Conclusion

E-warehouse-management-systems

Bagi penyedia logistik pihak ketiga (3PL) dan operator gudang, ini adalah waktu yang tepat untuk terjun ke fulfillment e-commerce B2C karena pasar sedang berkembang pesat. Meski begitu, untuk memastikan hasil yang optimal, Warehouse Management System elektronik sangatlah penting.

Sayangnya, tidak semua sistem gudang bisa digunakan. Ini artinya, Anda harus memperhatikan fitur yang ditawarkan oleh sistem khusus e-commerce dan kebutuhan internal.  Dengan sistem manajemen e-commerce yang sesuai harapan, potensi gudang dan 3PL tidak terbatas.

Selain keuntungan mengelola inventory lokal, sistem manajemen gudang untuk e-commerce bahkan dapat menangani beberapa gudang di lokasi berbeda. Ini berarti peluang ekspansi yang tidak terbatas.

Untuk mencoba Warehouse Management System yang canggih secara langsung, hubungi tim penjualan Anchanto. Kami juga dengan senang hati memberikan lebih banyak insight tentang Sistem Manajemen Gudang Elektronik dan perannya dalam bisnis Anda.

1234

Short on time? Download now and read on the go.

Download PDF
This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.